Mari kita review buku lagi!

Image

Beberapa hari yang lalu, saya memanfaatkan uang jajan (yang seharusnya bisa ditabung, tapi malah saya belanjakan) dengan membeli beberapa buku. Salah satu buku tersebut adalah The Geography of Bliss yang ditulis oleh Eric Weiner, seorang koresponden untuk National Public Radio (NPR). Saya merupakan penggemar buku berjenis travelogue. Menurut saya buku jenis inilah yang disebut sebagai jendela dunia yang sebenarnya. Buku ini menceritakan perjalanan Eric ke berbagai negara hanya untuk mencari negara manakah yang paling membahagiakan.

Sebetulnya misi tersebut sudah seringkali berdampak pelecehan dan tatapan merendahkan pada Eric Weiner. Namun dirinya yakin bahwa hal tersebut memang sesuatu yang penting dan perlu diketahui. Eric mati-matian ingin melihat dunia, terutama dengan dana dari pihak lain. Maka, di suatu hari yang panas dan lembap seperti biasanya di Miami, Eric mengemasi tasnya dan memulai perjalanannya.

Sampai sekarang, buku dengan tebal 512 halaman ini belum selesai saya baca. Saya baru sampai di BAB 3. Sejauh ini, di setiap BAB nya banyak menyajikan fakta-fakta menarik dari setiap negara, terutama dalam usaha mendapatkan kebahagiaan. Oleh karena itu, setiap BAB nya akan saya review secara terpisah dengan hashtag #TGOB. Tunggu saja ya! *smile*

(Gambar diambil dari Google)

Joker: Ada Lelucon di Setiap Duka

Valiant Budi (@vabyo) “melahirkan kembali” karyanya yang berjudul Joker: Ada Lelucon di Setiap Duka. Ya, buku ini sebelumnya sempat diterbitkan di tahun 2007. Sebelumnya saya belum pernah mendengar nama Valiant Budi sebagai seorang penulis. Padahal Valiant sempat menjadi nominator Penulis Muda Berbakat dalam Khatulistiwa Literary Award 2007 lalu. Sampai suatu ketika, timeline saya ramai membicarakan buah karya Valiant yang satu ini.

Novel ini berkisah tentang Brama, seorang penyiar radio yang berusaha memahami dirinya. ‘Episode’ di setiap bab nya sangat menarik dan tidak bertele-tele, namun tetap menyajikan suatu kesatuan. Sesekali Valiant juga menyelipkan beberapa puisi yang mendukung alur cerita. Kepiawaian Valiant dalam menyampaikan teka teki membuat pembaca penasaran dan tak sabar untuk membuka “jawaban” di halaman-halaman berikutnya. Valiant berhasil melibatkan pembaca untuk ikut berpikir. Yang menjadikan Joker semakin menarik adalah akhir cerita yang tidak mudah ditebak, poin penting dalam sebuah tulisan.

Banyak perasaan yang ditimbulkan ketika membaca Joker cetakan ke-2 ini. Alur cerita yang bervariasi menjadi hal yang menarik untuk dikonsumsi. Dengan penggunaan bahasa yang akrab, menjadikan Joker sebagai bacaan yang mengasyikkan. Satu hal yang (lagi-lagi) membuat Joker sangat menarik, Valiant berhasil membuat pembaca tercengang di akhir cerita dan memutuskan untuk membacanya lagi dari awal. Bacalah dan rasakan sendiri…

HATI-HATI

Gak semua yang tampak seperti yang terlihat

Gak semua yang bunyi seperti yang terdengar

JOKER. Ada lelucon di setiap duka